Kamu mau Saya cerita begini : “Saya hasilkan 49jt dari Produk Digital meski Follower masih sedikit” Sambil pamer nominal.Metode ini sering dijumpai pada Tahun 2014 ke bawah, terutama di website MLM (seingat Saya). Namun, sepertinya sampai sekarang masih cukup efektif.
Tapi Sayang… Saya tidak suka strategi flexing.
FLEXING SAMA SEKALI TIDAK MENGEDUKASI
Saya mau bicara peluang. Kamu memang bisa hasilkan 2 digit meski follower masih sedikit dengan jualan produk digital.
Saya biasa dipanggil Niam. Saya tahu, Kamu sama sekali tidak peduli dengan siapa Saya. Tapi…. Kamu akan jauh tidak peduli dengan apa yang akan Saya sampaikan jika tidak kenal latar belakang Saya.
Singkat saja.
Saya kenal dunia digital marketing pada Tahun 2012. Era jaya – jayanya Facebook.
2012 menjalankan bisnis online pertama, jadi supplier Jam Tangan dan sudah punya sekitar 20 reseller
2016 jualan template blogger (jualan produk digital pertama)
2018 – 2021 menjalankan bisnis cemilan kekinian (Pernah dengar Lukiluck). 90% dipasarkan dengan cara online, punya sekitar belasan agen dan puluhan reseller.
Sebelum Pandemi, minimal penjualannya di angka 2.000 pcs. Keputuan berat, hanya mampu melewati periode Tahun pertama Pandemi. Market sedang lesu, banyak yang berhemat. Harga bahan pokok naik drastis.
Karena ini barang fisik, apalagi makanan, punya resiko rusak sampai kadaluarsa jika disimpan terlalu lama. Dan dikarenakan sudah menemukan sumber pendapatan yang lebih stabil juga.
2020 – sekarang jalankan Digital Marketing Agency. Tidak bisa disebut Agnecy juga, karena baru beberapa bulan ini membangun tim. Di awal, bisa dibilang sebagai Freelance. Sampai 4 Tahun ini dipercaya 7 Klien Loyal (+ 1 Klien baru di Februari 2024). Mayoritas handle kelola Instagram. Tapi ada juga Fanpage, Tiktok dan Website.
Awal 2024 penasaran dengan jualan produk digital lagi. Dan bagaimana caranya? Mari kita bahas.
Mulai dengan STOP mikirin Angka. Di awal!
Kenapa?
Bukannya tidak penting, angka – angka tersebut justru akan jadi distraksi. Terutama jika masih di awal.
Ingat, untuk sampai di titik ini. Waktu yang Saya butuhkan tidak singkat. Hanya untuk sedikit lebih memahami dari Kamu (Bukan yang ahli banget atau suhunya).
Bahkan mungkin kita satu level, hanya saja Kamu belum tercerahkan saja.
Saya yakin, seorang suhu digital marketing sekalipun, mencapai titik level sebagai Suhu juga tidak singkat.
Beruntungnya, Kamu tidak perlu melewati waktu yang lebih lama untuk bisa mendapatkan penghasilan sampingan DUA DIGIT MESKI FOLLOWER MASIH SEDIKIT.
Harusnya begitu.
Karena Panduan ini merangkum langkah – langkah untuk mewujudkan penghasil Dua Digit perbulan.
Kita mulai dengan kenalan sama yang namanya Produk Digital!
Ranah bermainnya kebanyakan memanfaatkan website.
Baru sekitar akhir 2023 hingga sekarang semakin ramai di Instagram.
Sebagian dari Kamu mungkin sudah paham. Sebagian lainnya mungkin masih awam.
Singkatnya :
“Produk Digital sendiri seperti namanya, berupa digital. Produk nyata yang bisa diperjual belikan tanpa ada bentuk fisiknya”
Ini contohnya :
Ingat pengalaman Saya di atas yang sempat berjaya jualan cemilan kekinian lalu harus mengalami kegagalan?
Salah 2 faktor yang membuat gagal adalah :
Itu saja keuntungannya? Tentu Tidak
Itu yang pasti jadi pertanyaan Kamu, bukan?
Setuju… ini memang harus ditanyakan di awal.
Ada banyak sekali yang membagikan ide jualan produk digital, tapi ketika Saya riset peluangnya kecil. Calon pembelinya tidak banyak.
Produk Digital yang seperti ini bukan tidak akan laku. Jumlah lakunya sedikit.
Kalau mau laku banyak, butuh waktu lebih lama. Sebab harus bangun kesadaran audiense akan kebutuhan dan brandingnya.
Jadi… Yang harus Kamu pahami. Tidak semua produk digital punya peluang yang bagus.
Dalam panduan ini Saya lampirkan 30 ide produk digital hasil riset. Sebenarnya ada 101 Ide yang sudah Saya buat, sebagai BONUS Panduan Reseller Produk Digital Versi Lengkap.
Ini bukan sekedar ide saja, Sudah ada riset peluang menggunakan tools riset pencarian kata kunci google keyword planner.
Agar kamu lebih paham :
Masih banyak ide jualan produk digital di luar yang Saya berikan.
Tapi, kalau Kamu tidak tahu cara risetnya… bisa pilih salah satu ide jualan produk digital di atas!
Dari Ide di atas bisa dikembangkan jadi berbagai produk digital.
Misalnya saja : Ide 12 : Manajemen Waktu
Produk Digital yang bisa dijual :
Mau dikembangkan lebih spesifik sesuai target market juga bisa.
Kalau secara logika, ide produk digital dengan jumlah pencarian tertinggi tentu paling menjanjikan.
Setuju……tapi SANGAT PENTING untuk memperhatikan 4 hal ini :
Meski sebenarnya Kamu bisa jualan di media apa saja!
Kendati demikian, strategi yang akan Saya bagikan ini bisa dimanfaatkan untuk semua media.
Sebelum mulai, tanamkan ini di benak Kamu!
Lalu….
Tentukan ide besar (topik/niche) produk digitalnya. Misal, pilih Ide 3: Dongeng Anak.
Analisa peluang dengan riset kata kunci memakai tools google keyword planner.
Contoh hasilnya begini :
Yang dalam kurung, adalah jumlah pencarian rata – rata perbulan dalam 1 tahun terakhir.
Kalau Kamu sama sekali tidak tahu cara risetnya, tonton video berikut ini :
Spesifikkan target market yang ingin Kamu sasar.
Bagusnya jangan terlalu umum. Semakin spesifik, akan semakin bagus untuk branding, dan pemasaran produk digitalnya.
Kenapa sih harus spesifik?
Dari Ide 3 : Dongeng Anak
Buat akun Instagram baru (Setidaknya 5 akun)
Kamu pasti punya pertanyaan begini :
PERTANYAAN 1 : Tidak satu saja? Satu saja sudah sulit?
Satu boleh. Tapi… berdasar pengalaman, dengan mengembangkan lebih dari satu akun, memperbesar peluang Kamu memiliki akun yang berkembang dengan cepat.
Misal punya 5 akun, bisa jadi 1 di antaranya punya perkembangan paling pesat. Akun yang berkembang bisa dimanfaatkan juga untuk mengembangkan akun lainnya.
Metode ini sering dipakai oleh mereka yang ternak akun.
PERTANYAAN 2 : Kalau 5 akun, apa tidak fokus?
1 aplikasi instagram di ponsel bisa untuk 10 akun. Jadi sebenarnya, punya 10 akun pun oke – oke saja.
Riset, mengumpulkan ide, dan menulis 30 script konten perlu waktu sekitar 4 jam. Pembuatan kontennya perlu waktu sekitar 2 jam, untuk 30 konten tadi. Tim Saya yang masih pemula, bisa hasilkan sekitar 5 – 10 konten.
Untuk menjadwalkan, hanya perlu 30 – 60 menit untuk penjadwalan 30 hari. Hanya perlu waktu tidak sampai 30 menit untuk analisa satu akun. Kamu bisa menghabiskan satu weekend untuk kelola satu akun.
Dikarenakan 5 akun ini tema sama, Kamu bisa posting konten yang sama. Tinggal editing watermark usernamenya saja. Lalu, masih mau bilang tidak akan fokus?
PERTANYAAN 3 : Harus akun baru ya?
Kalau akun lama target marketnya sama atau masih ada benang merahnya, boleh dilanjutkan. Kalau berbeda baiknya buat baru.
Apalagi kalau sempat beli follower atau sudah lama tidak aktif posting dalam jangka waktu lama. Mengembangkannya susah banget.
Buat Profil IG yang simpel, dan jelas
Logo.
Buat Isi Bio seperti ini :
Manfaatkan Highlight
Buat website jualan online (numpang saja sih ini)
Punya website sendiri boleh, Saya lebih suka. Kelemahannya ada di pembayaran yang sulit di otomatisasi. Harus manual. Kalau mau berjalan secara otomatis, harus jadi perusahaan besar dulu untuk dapat kepercayaan dari pihak pembiaya (Bank contohnya).
Kelemahan lainnya : Sulit dalam pembuatan – bagi yang awam. (Kalau dipelajari, sebenarnya tidak sulit, tinggal drag & drop)
Kelebihan punya website sendiri.
Selain pakai website sendiri, kamu bisa memanfaatkan vendor yang bisa membantu Kamu membuat toko online.
Kelebihan yang Saya suka, ada sistem pembayaran otomatisnya.
Coba pakai 2 website ini : Lynk.id dan Orderonline.com
Kumpulkan 10 – 15 akun kompetitor atau yang memiliki topik sama. Simpan dan analisa konten mereka yang viral.
Analisa poin ini :
Kumpulkan 10 – 15 website untuk cari ide konten seputar produk digitalmu.
Manfaatkan ini untuk membuat kontenmu lebih lengkap dan lebih bagus dari competitor agar semakin punya nilai lebih.
Amati, Tiru, dan Modifikasi konten Instagram kompetitor. Buat jadi lebih lengkap dan lebih bagus secara isi.
Ingat… modifikasi jadi lebih bagus. Bukan sama persis.
Legal tidak sih?
Selama konten yang Kamu modifikasi tidak memiliki Hak Cipta, Lisensi Komersial, dan tidak sama persis. Harusnya Aman.
Selama konten yang Kamu modifikasi tidak memiliki Hak Cipta, Tidak ada Lisensi Komersial, dan tidak sama persis. Harusnya Aman.
Lagian, tidak ada yang 100% orisinil di dunia online.
Semua pasti ada unsur TERISNPIRASI
Mulai buat konten, jangan terlalu banyak belajar tanpa aksi.
Buat apa?
Tujuannya kan bisa hasilkan uang, bukan sekedar biar kelihatan jago saat debat.
Pastikan ada 3 jenis konten ini dalam semua ide kontenmu.
Konten Awareness :
Konten Branding :
Konten Purchasing :
Di tiap konten, pastikan mengandung struktur konten seperti ini :
Atensi (STOPPING POWER)
Suatu hal yang bisa membuat audiense Kamu berhenti scrolling. Kamu mungkin lebih mengenal istilah HOOKTidak harus dengan kata – kata. Tapi kebanyakan memang memanfaatkan kata – kata.
Isi/Value
CTA (Call To Action)
Ajakan mereka untuk melakukan tindakan. (Follow, Like, Komen, Share, Save, sampai Klik Link di Bio)
Manfaatkan Hashtag kata kunci.
Ingat hasil riset kata kunci?
Masih ingat juga apa itu kata kunci?
Saya ingatkan lagi.
Kata kunci adalah kosa kata yang digunakan audiense untuk mencari sesuatu di media online. Bisa google, atau kolom pencarian media sosial.
Namanya mencari, pasti ada tujuan untuk cari solusi atau beli.
Kalau Kamu bisa memanfaatkan hashtag ini dengan baik, Kamu bisa mendatangkan calon pembeli tertarget dengan cepat. Asal menang persaingan.
Kalau belum banyak yang memanfaatkan ini, harusnya bisa menang.
Siapkan Lead Magnet!
Seringnya, untuk bisa menjual sesuatu Kamu harus memberikan sesuatu yang bernilai secara cuma – cuma kepada audiense.
Kebanyakan mengira, itu adalah konten edukasi.
Keliru…
Perannya berbeda.
Konten tujuannya untuk membangun kesadaran audiense dan branding. Kalau Lead Magnet yang Saya maksud, untuk mengumpulkan database atau bahkan penjualan.
Contohnya : “Panduan GRATIS ini”
Untuk mendapatkan Panduan ini, Kamu harus menukar dengan informasi kontak Kamu. Bisa email, whatsapp, atau keduanya.
Masih ingat pesan Saya di atas : Abaikan soal angka, terutama Follower. Belum tentu jadi angka pembeli.
Tahu alasannya?
Kenapa harus mengumpulkan database?
Kenapa memanfaatkan Lead Magnet?
Cara 1 sampai 14 bisa menghasilkan penjualan dengan cepat, bisa juga membutuhkan proses lebih lama.
Tapi jangan khawatir, harusnya langkah di atas cukup optimal mendatangkan pembelian meski follower masih sedikit.
Contohnya saja optimasi kata kunci sebagai hashtag dan memanfaatkan lead magnet untuk mengumpulkan database.
Kelebihannya, cara di atas (no 1 – 14) GRATIS.
Kalau kontenmu viral, pembelimu bisa lebih banyak dari iklan dan minim biaya
Tapi terkadang, untuk mendatangkan uang Kamu perlu mengeluarkan uang terlebih dahulu.
Cara kali ini berbayar. Dengan iklan!
Menggunakan Instagram Boost Post?
Tidak salah… Bisa saja.
Hanya saja, secara hasil cenderung kecil.
Kenapa?
Kalau mau lebih maksimal, manfaatkan Meta Ads. Kenapa?
Intinya, Manfaatkan Meta Ads ini untuk hasil lebih cepat
Yang paling membuat bingung, menguras energi, waktu, dan pikiran adalah membuat produk digitalnya.
Nanti kalau ternyata produk digitalnya kurang berkualitas bagaimana?
Sebenarnya tidak masalah, asal Kamu komitmen untuk selalu melakukan update berkala.
Aplikasi atau website AI, itu juga produk digital lhoh.
Pasti Kamu pernah coba gratisannya dulu. Kalau tertarik dan ingin fitur lebih lengkap, beli yang premium/pro.
Pernah juga mencari aset (foto misalnya) di google? Ada banyak yang gratisan. Contohnya situs Freepik. Dulu banyak yang GRATISAN. Sekarang juga masih banyak. Tapi semakin banyak yang Premium.
Bahkan, Panduan yang Kamu baca ini PRODUK DIGITAL uji coba yang Saya GRATISKAN.
Sudah ada rencana penyempurnaan dan semakin dibuat lengkap, detail, dengan langkah – langkah mudah. Kalau sudah seperti itu, masak mau Saya GRATIS-kan?
Pasti Saya buat berbayar karena akan lebih PREMIUM DAN LENGKAP secara kualitas.
Produk digitalmu pun nantinya akan begitu.
Jangan minder kalau kualitas produk digital awalmu masih kurang berkualitas!
Yang paling penting, jangan berhenti evaluasi dan perbaikan.
Tergantung seberapa lama Kamu bisa membuat produk digital tersebut dengan kualitas yang paling baik. Terutama dibandingkan pesaing. Tentunya, menjawab kebutuhan/ permasalahan audiense.
Kalau Kamu belum ahli – ahli banget, tentu butuh waktu. Solusinya, jualan produk digital milik orang lain.
Modal yang dikeluarkan hanya di awal pembelian. 1 – 5 kali jualan sudah bisa balik modal.
Ada yang seperti itu?
Ada.
Produk Digital dengan lisensi Hak Jual Lagi.
Pernah dengar?
atau baru dengar ya?
Sama!
Dan itu membuat Saya SANGAT MENYESAL baru tahu ada produk digital LISENSI YANG BISA DIJUAL LAGI.
Kalau Kamu nanti tahu juga, bisa jadi Kamu juga ikutan “Nyesel”.
Tapi awas!
Tidak semua produk digital yang Kamu beli bisa dijual lagi dengan sesuka hati.
Kebanyakan yang jual produk digital ulang banyak yang tidak jelas Lisensi awalnya.
Selama si pembuat produk digital tidak keberatan maka tak jadi soal. Tapi kalau keberatan, bisa dibawa ke RANAH HUKUM.
Oleh karena itu, kenali dulu jenis lisensinya.
Whitelabel
Lisensi utama yang mengizinkan Kamu untuk menjualnya kembali menjadikannya sebagai bonus, menjadikannya sebagai lead magnet, mengganti nama produk, mengganti logo, mengganti cover, sampai mengganti isinya. Dengan lisensi ini, pembeli Kamu dapat memanfaatkannya dengan lisensi UPLR, PLR, MRR, RR, COMMERCIAL, DAN PERSONAL.
UPLR (Unrestricted Private Label Rights)
Sebuah lisensi yang mengizinkan Kamu untuk menjualnya kembali, menjadikannya sebagai bonus, menjadikannya sebagai lead magnet, mengganti nama produk, mengganti logo, mengganti cover, sampai mengganti isinya. Dengan lisensi ini, pembeli Kamu dapat memanfaatkannya dengan lisensi PLR, MRR, RR, COMMERCIAL, DAN PERSONAL.
PLR (Private Label Rights)
Sebuah lisensi yang mengizinkan Kamu untuk menjualnya kembali, mengganti nama produk, mengganti logo, mengganti cover, sampai mengganti isinya. Dengan lisensi ini, pembeli Kamu dapat memanfaatkannya dengan lisensi MRR, RR, COMMERCIAL, DAN PERSONAL. Pada lisensi ini, Kamu tidak diperbolehkan untuk menjadikannya sebagai bonus atau lead magnet.
MRR (Master Resell Rights)
Sebuah lisensi yang mengizinkan Kamu untuk menjualnya kembali, mengganti nama produk, mengganti logo, dan mengganti cover. Dengan lisensi ini, pembeli Kamu dapat memanfaatkannya dengan lisensi RR, COMMERCIAL, DAN PERSONAL. Pada lisensi ini, Kamu tidak diperbolehkan untuk menjadikannya sebagai bonus atau lead magnet, dan tidak diperbolehkan merubah isinya.
RR (Resell Rights)
Sebuah lisensi yang mengizinkan Kamu untuk menjualnya kembali. Dengan lisensi ini, pembeli Kamu dapat memanfaatkannya dengan lisensi COMMERCIAL, DAN PERSONAL. Pada lisensi ini, Kamu tidak diperbolehkan untuk menjadikannya sebagai bonus atau lead magnet, dan sekaligus tidak diperbolehkan merebranding produk untuk jadi milik Kamu sendiri. Mulai tidak boleh merubah nama, logo, cover, dan isinya.
Commercial Licence
Sebuah lisensi produk digital yang mengizinkan Kamu menggunakan layanan atau produk untuk proyek klien, serta dapat menjual produk akhir dari hasilnya yang berupa gambar, video, dll.
Personal Licence
Sebuah lisensi produk digital yang mengizinkan Kamu menggunakan layanan atau produk hanya untuk proyek Kamu sendiri. Biasanya lisensi ini tidak memperbolehkan untuk diperjual belikan maupun dimodifikasi.
Catatan :
Terkait larangan menjadikan produk sebagai bonus atau lead magnet untuk Lisensi PLR, MRR, dan RR; kebanyakan begitu. Tapi kembali pada kebijakan si pembuat produk dan pemilik lisensi setelahnya.
Aturan lisensi tiap jenis produk terkadang bisa berbeda. Tergantung pembuat produk digitalnya.
Sebagai contoh, terkadang Saya menemukan produk dengan lisensi PLR tapi ternyata konsumen/pembeli dari Saya hanya memperoleh commercial licence.
Karena tujuannya mendapatkan penghasilan 2 digit meski follower masih sedikit.
Apalagi dalam waktu cepat.
Usahakan Kamu mendapatkan Lisensi RR (Resell Rights) ke atas. Semakin tinggi akan semakin bagus dan punya peluang banyak yang beli.
Kenapa? Karena semakin tinggi lisensi yang Kamu peroleh (misal Whitelabel) maka semakin banyak keuntungan yang Kamu peroleh dan bisa Kamu tawarkan kepada calon pembeli (audiense).
Dimana mencari produk dengan Lisensi Whitelabel, UPLR, PLR, MRR, sampai RR?
Di Indonesia agak susah cari produk digital dengan lisensi – lisensi tersebut.
Terutama untuk lisensi Whitelabel.
Kamu bisa coba cari pada website luar. Marketplace produk digital.
Etsy.com
Cari produk sesuai dengan tema/niche yang ingin Kamu bangun melalui media sosial.
Kelemahannya, kalau bahasa inggris Kamu lemah. Mungkin butuh proses lebih lama pada editing.
Saya sudah carikan banyak dan buatkan produk digital yang bisa dijual lagi.
Keunggulannya :
Mulai dengan jualan produk digital satu ini!
Ini dia Kelas Online yang bisa Kamu dapatkan :
Hanya Untuk 100 Orang Tercepat saja!
BERAKHIR PADA :